Sangat Baik Jadi Yang Terbaik, Tapi Yang Terbaik Adalah Jadi Orang Baik

Jumat, 10 Juli 2015

Panduan Memilih Jodoh


     Beberapa orang pernah menikah kemudian bercerai. Bahkan ada yang menikah dan bercerai lebih dari satu kali. Beberapa yang lain ada yang tidak menikah seumur hidupnya. Bukanlah jodoh sudah ditentukan? Apakah berarti orang yang menikah lalu bercerai sebenarnya mereka tidak berjodoh? Apakah orang yang beristri lebih dari satu berarti jodohnya lebih dari satu? Apakah orang yang tidak pernah menikah berarti jodohnya tidak ada? Pertanyaan tersebut gampang-gampang susah untuk dijawab.
    Banyak orang berpikir bahwa jodoh bersifat pasif. Sering ada ungkapan "kalaulah jodoh hendak ke mana". Maksudnya jodoh sudah ditentukan dan orang tidak perlu berusaha atau memilih jodoh yang diinginkan. Coba perhatikan analogi berikut. Kita akan diberi sebuah mobil yang oleh si pemberi diletakkan di sebuah tempat yang di dalamnya terdapat bermacam-macam merek dan warna mobil. Jika kita tidak datang ke tempat itu untuk mengambil mobilnya, akankah kita memiliki mobil? Jika kita tidak datang memang sangat mungkin mobil itu akan dibawakan orang lain ke kita, tapi pada umumnya tidak demikian. Atau mungkinkah kita datang lalu memilih mobil yang salah? Sangat mungkin. Karena mobil yang merk dan warnanya sangat kita puja itu ternyata bukan untuk kita, tapi untuk orang lain.  
      Jodoh merupakan ketentuan rahasia Allah. Dalam Islam dikenal qodo dan qodar, yaitu ketentuan Allah yang dapat diubah dan yang tidak. Dalam hal ini termasuk rejeki, umur, jodoh, dan amal perbuatan manusia.  Hal tersebut dimaksudkan agar orang mau berusaha keras untuk mendapat rejeki yang banyak,umur yang panjang, jodoh yang baik, dan punya amal perbuatan yang bagus. Ada beberapa ketentuan yang akan diubah jika kita berusaha mengubahnya, tapi ada juga ketentuan yang tidak dapat diubah walaupun kita sudah mati-matian berusaha. Mana yang termasuk kedua ketentuan itu, hanya Allah yang tahu. Jika manusia tahu, dia hanya akan mengusahakan yang bisa diubah saja, dan berifat pasrah pada hal yang tidak dapat diubah. Jika terjadi hal semacam itu, kehidupan akan menjadi gonjang-ganjing.
    Pada dasarnya pasangan hidup dapat kita ibaratkan seekor burung. Allah sudah sangat adil. Coba perhatikan beberapa jenis burung yang ada. Beberapa burung memiliki bulu yang indah. Burung yang lain memiliki badan yang bagus. Yang lainnya lagi suaranya merdu. Ada juga yang pandai berkicau. Sedang burung lain terbangnya cepat. Pertanyaannya adalah: Adakah burung yang bulunya indah, badannya bagus, suaranya merdu, dan sekaligus terbangnya cepat? Bro, ternyata tidak ada. Begitu juga jodoh atau bakal jodoh kita. Semuanya memiliki kelebihan dan sekaligus kekurangan.
     Berdasarkan prolog di atas, berikut ini beberapa panduan dalam memilih jodoh.
     1. Siap
      Idealnya, seseorang yang akan menikah haruslah siap secara mental maupun materi. Siap mental artinya siap untuk memberi tanggung jawab sesuai kedudukannya dalam rumah tangga. Siap mental artinya siap menemui perbedan mimpi masa pacaran dengan fakta berumh tangga. Siap mental artinya siap melanjutkan kehidupan dengan memberi keturunan. dan mendidiknya untuk jadi khalifah yang mampu memperbaiki dan memelihara bumi ini.
     Siap materi artinya orang tersebut punya bekal untuk menikah.  Selain itu  mereka harus punya pemasukan untuk menghidupi rumah tangganya. Dalam berumah tangga, orang tidak melulu makan cinta, tapi harus makan nasi dan lauk-pauknya. Dan itu semua harus dibeli dengan uang, dan bukan dengan cinta. Bagi yang sudah siap mental, tapi belum siap materi jangan jadi penghalang untuk segera menentukan jodoh dan mengikatnya dalam sebuah perkawaninan. Salah satu peristiwa yang mampu mendekatkan rejeki adalah perkawinan. Insya Allah dengan menikah rejeki justru bertambah dalam jumlah dan bertambah dalam berkah..
       2. Seagama
     Sudah seharusnya kita memilih pasangan yang seagama. Pasangan hidup yang seagama tidak selalu menjamin kebahagiaan. Namun, memilih pasangan seagama akam mampu meminimalisir permasalahan hidup. Pada saat  mengatur rumah tangga maupun mendidik anak tidak mungkin akan dilepaskan dari soal agama. Belum lagi persoalan bagaimanaa memilihkan agama untuk anaknya. Padi saat itu terjadi pasti bakal ada konflik of interest. di antara suami istri. Pada pokoknya perkawinan beda agama lebih banyak mudhorot daripada manfaatnya.
     3. Jadi orang baik lebih dahulu
      Watak jodoh kita adalah sesuai dengan watak kita. Berpedoman pada pendapat tersebut maka sebelum memilih seseorang untuk menjadi jodoh kita, lebih baik kita memperbaiki diri kita sendiri lebih dulu. Agar mendapat suami/istri yang sholeh/sholekah, orang harus dalam keadaan yang holeh/sholekah juga. Begitu juga jika menghendaki pasangan hidup yang jujur, pemaaf, penyayang, rajin, cinta keluarga, atau sifat-sifat yang baik lainnya, maka kita harus dalam keaadaan yang sama lebih dahulu. Kesimpulannya, bagaimana watak kita itulah watak jodoh kita.
      Jika Anda sudah memenuhi tiga syarat tersebut, carilah jodoh Anda segera! Semoga artikel ini membantu.

Selasa, 07 Juli 2015

Umar Bin Abdul Aziz dan Yazid Bin Muawiyah, (Bagai Bumi dan Langit)

   
Ada dua tokoh dalam sejarah islam yang akan saya kupas dalam artikel ini. Yang pertama adalah Umar Bin Abdul Aziz. Ibunya adalah Ummi Ashim, anak dari  perkawinan Ashim Bin Umar bin Khattab dengan seorang perempuan biasa yang terkenal sangat jujur. Dalam sejarah islam, perempuan inilah yang menolak bujukan ibunya untuk mencampur susu onta dengan air agar untungnya besar pada saat dijual karena yakin bahwa Allah akan melihat perbuatan itu walaupun tak ada orang yang tahu. . Jadi Umar Bin Khatab adalah cicit Umar Bin Abdul Aziz. khalifah kedua yang terkenal sangat mencintai Nabi Muhhamad.
    Tokoh yang kedua adalah Yazid Bin Muawiyah. Ayahnya adalah Muawiyah Bin Abu Sufyan.seorang politikus tulen yang berkat kelicikannya pada Perang Shiffin berhasil memperdaya khalifah Ali Bin Abu Thalib dan akhirnya berhasil menyingkirkan Hussein Bin Abu Tholib dari kursi kekhalifahan. Jadi Yasid Bin Muawiyah adalah cucu Abu Sufyan bin Harb, salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad. Dia termasuk dalam kelompok terakhir yang masuk islam. Ada sebagian analisis menyebutkan bahwa masuknya Abu Sufyan ke agama islam lebih bersifat politis dan berdasarkan perhitungan untung rugi daripada berdasarkan kesadaran bahwa islam adalah agama yang sebenar-benanrnya.  
    Dari buyut orang baik semacam Umar Bin Khatab, dan nenek seorang yang sangat jujur itulah terlahir seorang pemimpin yang sangat jujur dan disegani oleh kawan maupun lawan. Cerita tentang betapa amanahnya Umar Bin Abdul Aziz pada saat memegang kekuasaan sudah banyak dicatat dalam sejarah islam. Bahkan, terdapat cerita pada saat dia meninggal dia tidak meninggalkan warisan apa pun kepada anak-anaknya.
     Sebaliknya, dari seorang yang licik, lahirlah keturunan yang licik juga. Kelicikan yang dimiliki oleh Abu Sufyan, diturunkan kepada anaknya Muawiyah, dan akhirnya menurun lagi kepada Yazid Bin Muawiyah. Pada jaman Yazid inilah terjadi peristiwa kelam dalam sejarah islam, yaitu dibunuhnya cucu Nabi Muhhamad, Hussein Bin Abu Thalib dengan cara yang biadab. Demi mempertahankan kekuasaan, cucu kesayangan Nabi Muhhamad itu ampai dipenggal kepalnya.. 
     Sejarah kedua tokoh islam tersebut seharusnya dapat kita jadikan cermin bahwa pada dasarnya kekuasaan dapat menimbulkan keburukan jika seseorang tidak mampu memegang amanah yang diberikan kepadanya. Sudah seharusnya seseorang menjadi orang yang baik, memilih jodoh yang baik, memberi nafkah yang baik pada anak-anaknya, dan mendidik anak-anaknya secara baik juga agar kelak akan terlahir keturunan-keturunan yang baik, yaitu keturunan yang ikut memelihara bumi ini dan bukan ikut menghancurkannya.

Senin, 06 Juli 2015

Mengatasi Masalah Dalam Kehidupan

     
    Salah satu obsesi saya adalah membuat sebuah blog yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Selain menampilkan artikel-artikel yang inspiratif dan informatif, blog ini menyediakan bahan-bahan untuk didownload berupa film-film, sofware, dan materi lain yang dipandang perlu. Namun, yang terutama adalah blog ini menyediakan tempat untuk berkeluh kesah tentang masalah kehidupan, baik yang menyangkut pendidikan, perkawinan, pergaulan, maupun permasalahan lain. Kita akan mencoba mencarikan solusi dari permasalahan yang disampaikan dengan menggunakan landasan filsafat, logika, dan agama. 
     Pada saat menghadapi sebuah permasalahan, sering kali orang merasa tidak memiliki siapa-siapa untuk berbagi atau sekedar mencurahkan isi hati. Hal tersebut bisa disebabkan hambatan psikololis, kesibukan, atau hal lain. Bagi anda yang sedag pikiran ruwet dan butuh tempat untuk curhat, tuliskan keluhan Anda, lalu mari kita pecahkan bersma. Saya tidak harus tahu siapa, di mana, dan berapa nomor hp/bb Anda, kecuali bila anda ingin menuliskannya. Cukup tuliskan permasalahan yang Anda hadapi pada kolom yang saya sediakan, lalu insya Allah saya akan segera menanggapinya dan kita coba selesaikan bersama. 

Minggu, 05 Juli 2015

Tragedi Angeline Dan Nasihat Untuk Kita

   Perlahan-lahan kasus Engeline mulai terungkap. Selain Agustinus., akhirnya polisi juga menetapkan Margret sebagai tersangka pembunuhan. Bahkan, ibu angkat Engeline itu didakwa sebagai aktor intelektual dibalik tragedi yang memilukan itu. Kini polisi sedang sibuk mencari motif terjadinya tragedi itu. 
       Dalam sejarah kehidupan manusia ada beberapa motif yang mampu mengubah watak manusia menjadi seekor binatang, atau bahkan lebih rendah dari itu. Yang pertama adalah harta. Pada umumnya  orang ingin punya harta yang banyak sehingga agar hal itu dapat terwujud orang akan rela melakukan apapun, termasuk membunuh, Bapak-bapak koruptor tahanan KPK yang sering tampil bak selebretis di televisi adalah adalah pelaku sekaligus korban dari ketamakan terhadap harta.
     Yang kedua adalah tahta. Ada banyak orang yang menganggap kekuasaan adalah segalanya, bahkan melebihi tuhan. Orang yang belum berkuasa ia ngin jadi penguasa. Orang yang sudah berkuasa ingin lebih berkuasa atau tetap berkuasa. Demi dapat meraihnya, orang akan bersedia melakukan apapun,  mulai dari menipu, korup, curang, melacurkan diri, berkhianat, sampai membunuh. Jangankan  satu orang, sejarah pernah mencatat jutaan orang mati gara-gara tahta. Apa yang terjadi pada jaman Musa, Daud,  Hitler, Amangkurat I, Israel - Palestina, atau ISIS adalah buktinya.
     Yang ketiga adalah wanita. Motif yang ini memang kadang menggelikan dan sekaligus mengerikan. Salah satu motif terjadinya pembunuhan pertama di dunia pada jaman Nabi  Adam AS, yaitu Habil terhadap Qobil adalah tentang wanita. Kemudian sejarah banyak mencatat orang-orang yang berubah menjadi tolol, kejam, buas, ambisius, atau putus asa gara-gara wanita. Amangkurat I Raja Mataram diduga telah membunuh puluhan orang gara-gara mereka dituduh bersekongkol membunuh selir kesayangannya dengan cara yang sadis. Puluhan orang dimasukkan ke dalam satu ruangan lalu dikunci dari luar. Mereka dibiarkan di dalam tanpa makanan dan minuman sampai mati. Ada juga seorang raja Inggris yang rela melepaskan kekuasaannya demi wanita. Belum lagi cerita tentang Cleopatra di Yunani atau Ken Dedes di Singosari, Kediri, Jawa Timur. Ada juga cerita Samson dan Delilah.
       Yang keempat adalah agama. Isi syair lagu Beatles pada Imagine menuduh bahwa salah satu  biang ketidakdamaian di dunia in adalah agama. Jhon Lennon ada benarnya. Atas nama agama orang sanggup melaukan apa pun. Terjadinya Perang Salib adalah buktinya. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa yang mengakibatkan terjadinya penjajahan adalah bukti yang lain. Tumbangnya satu persatu negara-negara Islam yang punya minyak di negara Timur Tengah ada yang menduga juga karena agama.  
        Harta adalah amanah. Orang akan dituntut untuk membuktikan dari mana harta itu diperoleh dan untuk apa harta itu dibelanjakan. Hati-hati dengan harta kita.  Di dalamnya juga ada hak orang lain. Hati-hati kita mencari harta. Kita dan anak-anak kita makan dan minum dari harta yang kita cari. Makanan dan minuman itu sebagian akan membentuk sari-sari makanan yang akan dialirkan darah ke seluruh tubuh termasuk otak dan hati. Dari harta yang diperoleh dengan cara-cara kotor akan terbentuk pula pikiran dan hati yang kotor, begitu pula sebaliknya. Sebaiknya seeorang memiliki banyak harta yang diperoleh dengan cara-cara yang benar. Makin banyak harta yang kita miliki, makin banyak pula orang lain yang akan terbantu. 
     Tahta adalah juga amanah. Di dalamnya terkandung tanggung jawab. Kelak, orang akan dituntut atas apa yang telah dilakukannya selama berkuasa. Seolah sudah hukum alam, kekuasaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar, akan melahirkan pelaksaan  kekuasaan yang tidak benar juga,, dan Insya Allah kekuasaan itu juga akan berakhir dengan cara yang tidak benar. 
     Wanita/pria yang baik akan mejadi perhiasan yang baik pula bagi satu dengan lainnya.  Begitu juga sebaliknya. Pada dasarnya jodoh itu akan saling melengkapi. Wanita/pria dapat kita jadikan motivasi. Kejahatan yang paling keji di dunia, dapat tercipta karena wanita/pria, begitu pula kebaikan yang paling mulia di dunia ini dapat tercipta karenanya.
.    Agama pada dasarnya adalah aturan. Di dalamnya mengandung perintah dan larangan, harapan dan ancaman, serta hadiah dan hukuman. Tanpa agama dunia akan rusak. Apa yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan agama adalah orang-orang sering mengatasnamakan agama untuk keperluan pribadi atau golongan. Agama yang benar akan mengajarkan kebaikan. Dalam kehidupan ini agama sangat diperlukan. Yang tidak diperlukan adalah orang-orang yang suka memperalat agama. Dengan menjalankan agama yang benar orang akan mencari dan mengelola hartanya dengan benar. Dengan menjalankan agama yang benar, orang akan mencari dan menjalankan kekuasaannya dengan sebaik-baiknya. Dan akhirnya dengan memahami dan menjalankan agama yang benar, orang akan mencari dan memelihara pasangannya dengan cara yang sesuai..